Resep Sambal Terasi Matang

    Apa kabar moms? Semoga pada sehat semua ya. Tak terasa nih sudah berganti pekan. Perasaan baru kemarin deh hari Senin. Seolah sepekan terasa hanya sehari. Sungguh, waktu begitu cepat berlalu, huhuhu

    Sebagaimana usia pernikahan saya moms. Sedikit sharing ya... Tanpa terasa kami hampir memasuki usia 10 tahun perkawinan. Meski Allaah belum berkenan memberi kami keturunan, akan tetapi alhamdulillaah kami selalu bahagia menikmati hari-hari kami dalam mengarungi rumah tangga. Apakah diantara moms ada yang memiliki pengalaman sama seperti saya? Tulis di kolom komentar ya....

    Kadang kala, rasa sedih melintas dalam hati saya. Namun, saya berpikir bahwa anak sejatinya adalah karunia Tuhan Yang Maha Kuasa. Kita tidak bisa mengatur Allaah agar perjalanan hidup kita sesuai dengan apa yang kita inginkan. Saya yakin bahwa Dia akan memberi karunia anak untuk kami di saat yang sudah tepat nanti. Insyaa Allaah....

    Tapi jujur saja ya moms, kadang kala perkataan basa basi seseorang pada kita kurang bisa diterima dalam hati. Misalnya saja pertanyaan semacam ini  "gimana nih, udah lama nikah, kebeli rumah dimana?" Terdengar sepele ya... Namun bagi saya yang hidup masih jadi kontraktor, rasanya jleb... Apalah daya, sebagai manusia biasa tak bisa mengontrol setiap mulut orang untuk berkata sesuai dengan yang kita harapkan saja. Kita hanya bisa mengontrol rasa di dalam hati kita sendiri. Mengatur dan mengendalikan emosi diri.

    Teringat ketika sebelum menikah, pertanyaan kapan nikah mungkin adalah hal biasa kita terima saat bertemu teman lama, tetangga atau bahkan saat kumpul dengan keluarga besar. Padahal pertanyaan sederhana tersebut seringkali membuat yang ditanya kurang nyaman ya.. Lantas apakah ketika sudah menikah akan terlepas dari pertanyaan basa basi berikutnya? Oh ternyata tidak. Bagi orang seperti saya yang sudah menikah lama tak kunjung hadir buah hati juga mendapat pertanyaan yang seringkali membuat hati merasa risih. Kapan punya anak? Kemudian ketika sudah memiliki seorang anak apakah akan terlepas dari pertanyaan basa basi selanjutnya? Yups.... Kapan nambah momongan lagi? Dan begitu seterusnya...

    Jika kehidupan kita ini harus berjalan sesuai dengan standar tolak ukur manusia, maka bisa dijamin hidup kita  akan sulit bahagia. Mendambakan hidup ideal seperti mudah memiliki pasangan atau lekas memiliki keturunan atau memiliki sawah, ladang, rumah, kendaraan dan lain sebagainya adalah hal yang manusiawi. Akan tetapi, hal yang perlu kita garis bawahi adalah hidup ini bukan diatur oleh manusia, melainkan Dialah Tuhan Yang Maha Esa, Allaah..

    Alangkah baiknya kita tidak perlu merisaukan apa yang belum kita miliki (termasuk keturunan) dan tetap fokus dengan apa yang ingin kita capai. Kita tidak perlu iri dengan apa yang orang lain miliki, apalagi kepo suka mengulik apa yang sudah orang lain capai kemudian membandingkan dengan keadaan hidup kita. Kita hanya perlu tetap fokus pada tujuan  dan berusaha untuk selalu BERSYUKUR. 

    Rasa syukur ternyata memberi energi positif bagi jiwa kita. Dengan bersyukur atas apapun yang telah Allaah karuniakan kepada kita, maka hati dan pikiran otomatis menjadi tenang dan  bahagia. Dengan ketenangan dan kebahagiaan yang kita dapat, maka perkataan julid, nyinyir atau semacamnya akan mudah kita hempaskan. Bahkan untuk perkataan dengan tingkat kepedasan level 100 pun lewat... haha.

     Saya teringat pesan seorang teman bahwa jika mulut seseorang tak bisa kontrol dalam berucap, maka tidak ada salahnya jika kita bersikap cuek. Ternyata sikap cuek tidak melulu berkonotasi negatif ya moms. Adakalanya malah justru memberi dampak positif untuk kesehatan mental kita.

 Duh malah jadi khotbah berkepanjangan...wkwkwk.... Oya moms, ngomong-ngomong soal pedes nih moms, pernahkah kalian mencoba cabai Carolina Reaper? Yup cabai terpedas di seluruh dunia. Kalau saya mah udah nyerah. Jangankan carolina reaper, cengek alias cabai rawit sebiji saja sudah megap-megap (kepedesan-Jawa). Haha

    Beberapa jenis cabai seperti cabai tanjung (cabai merah besar), cabai merah keriting, cabai hijau teropong, cabai hijau keriting, cabai rawit hijau, cabai rawit merah, cabai gendot sangat mudah dijumpai di Indonesia. Tak heran jika banyak masyarakat Indonesia gemar dengan masakan bercitarasakan pedas.


Baca juga : 


    Salah satu menu favorit yang menjadi primadona di kalangan remaja maupun dewasa adalah sambal. Kata orang, makan nasi putih dengan cocolan sambal saja sudah cukup nikmat. Apalagi ditemani  dengan lauk ayam goreng, ikan asin beserta lalapnya ya....aduhai sedap bener....

    Berbagai macam jenis sambal mudah kita temui di rumah makan. Ada sambal bawang, sambal hijau, sambal terasi mentah, sambal terasi matang, sambal matah, sambal mangga, sambal tomat dan masih banyak lagi.

    Hayo siapa yang masih belum bisa bikin sambal??

    Kali ini saya ingin berbagi resep membuat sambal terasi matang. Yuk simak resepnya ya.....

    

Resep Sambal Terasi Matang
Bahan Sambal Terasi


RESEP SAMBAL TERASI MATANG



Bahan-bahan:


1. Cabai merah besar

2. Cabai merah keriting

3. Cabai rawit

4. Bawang merah

5. Bawang putih

6. Tomat

7. Terasi

8. Gula merah

9. Garam

10. Minyak goreng


Cara memasak:


1. Cuci bersih semua bahan kecuali terasi, garam, gula dan minyak.

2. Goreng cabai, terasi dan tomat sebentar. Kemudian haluskan (kasar atau lembut sesuai selera)

3. Tumis bahan yang sudah diulek, tambahkan gula dan garam, masak hingga benar-benar matang.

4. Setelah matang, dinginkan pada suhu ruang. Kemas ke dalam botol. Siap disajikan.


Baca juga : 

 

Resep Sambal Terasi Matang
Sambal Terasi


    Sambal terasi matang ini sangat mudah dibuat. Untuk tingkat kepedasan dan rasa sesuaikan dengan selera masing-masing ya. Moms juga bisa menambahkan penyedap rasa jamur agar sambal semakin gurih. Tips nih moms agar sambal terasi matang lebih awet. Moms bisa menambahkan gula putih dan saat menumis gunakan minyak goreng agak banyak dan masak hingga benar-benar tanak.


    Saya suka membuat sambal terasi matang karena durasi penyimpanannya lebih tahan lama. Sewaktu-waktu ingin makan sambal, tinggal cocol saja. Sambal buatan sendiri lebih terjamin akan kualitas bahan dan rasanya. Jika ingin tahan lebih lama, simpan sambal di rak pendingin. Moms bisa menghangatkan sambal bila hendak dikonsumsi. 


    Sekian dulu ya moms berbagi cerita  dan resep kali ini. Semoga bermanfaat. Sampai jumpa di resep-resep berikutnya......

Baca juga : 

Komentar